Selasa, 16 Agustus 2016

Teknologi Informasi Sebagai Solusi Untuk Menaikan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

Indoneisa memiliki penduduk berjumlah 254,9 juta jiwa dan menurut data yang bersumber pada BPS Indonesia memiliki 17.938.926 jiwa yang bekerja dibidang jasa perorangan. mereka yang bekerja dibidang jasa atau disebut penyedia jasa merupakan orang-orang yang memiliki keahlian khusus dibidang-bidang tertentu seperti tukang  bangunan, tukang kebun, tukang pipa, tukang service elektronik, tukang sedot wc, tukang jahit, tukang kayu, montir, dll. tidak seperti tukang ojek yang menyediakan jasa transportasi meraka memiliki wadah, perusahaan yang siap menyalurkan keahlian mereka kepada konsumen yang membutuhkan jasa meraka, sehingga kesejahteraan para tukang ojek meningkat karena mereka mendapatkan konsumen yang merata dan luas bukan hanya itu kesehatan mereka pun terjamin karena perusahaan yang mewadahi mereka memberikan layanan asuransi pada setiap driver tukang ojek yang bekerja pada perusahaan itu. 

makin bertambahnya pengangguran
sekarang pertanyaan yang sering timbul, mengapa hanya tukang ojek yang punya kesempatan untuk bisa hidup sejahtera? mengapa hanya tukang ojek yang bisa diwadahi keahliannya? mengapa hanya tukang ojek yang dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan konsumen yang luas? mengapa hanya tukang ojek yang 

pertanyaan yang seharusnya tidak muncul jika mereka mempunyai media dan kesempatan yang sama untuk mempromosikan keahlian mereka. bahkan banyak para penyedia jasa yang harus beralih profesi menjadi tukang ojek dengan alasan yang jelas, keahliannya saat ini tidak bisa menghasilkan sesuatu yang lebih untuk kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.  

Image result for tukang
tukang bangunan yang sedang bekerja
dampak nyata yang akan terlihat seperti semakin berkurangnya ragam penyedia jasa seperti tukang sepatu, badut, tukang gali sumur dll. disisi lain begitu banyak orang-orang yang membutuhkan keahlian mereka kebingungan mencari para penyedia jasa untuk jasa yang mereka butuhkan. bukan hanya masalah mencari para penyedia jasa, mereka juga memiliki masalah dalam mendapatkan penyedia jasa yang benar-benar berkompeten, jujur dan 

contoh nyata yang saya lihat dilingkungan tempat tinggal saya, tetangga yang bekerja sebagai tukang bangunan ada yang tiap hari selalu mendapat proyek, ada yang mungkin dua hari mendapat proyek dan harus menunggu seminggu untuk mendapatkan proyek lagi, dan ada yang bahkan nyambi sebagai tukang ojek pangkalan akibat sepinya orang-orang yang membutuhkan jasanya. saya mengamati mereka dari hal kecil seperti cara bergaul, lingkungan mereka hingga etos kerja. dari sini saya memahami bekerja dengan baik belum bisa membuat seseorang dapat dikenal luas dan dibutuhkan jasanya, cara bergaul merupakan satu-satunya media promosi yang utama untuk membangun link sehingga orang-orang diluar dapat mengetahui bahwasanya ada oarang-orang yang mereka butuhkan jasanya.

Image result for tukang
tukang bangunan yang bekerja dengan giat

sangat ironis bukan dijaman serba teknologi yang segala sesuatunya dimanjakan hanya dengan duduk diam dapat melakukan apa saja, promosi dari mulut ke mulut masih menjadi satu-satunya media bagi para penyedia jasa untuk mendapatkan konsumen agar keluarganya tetap bisa bertahan. hal ini sangat bertolak belakang dengan para tukang ojek yang hanya dengan duduk santai bisa menunggu orderan lewat handphonenya. 

apa yang salah dengan penyedia jasa yang lain? apakah tidak ada hitungan matematis yang pas untuk upah mereka? apakah sebegitu sulitnya menentukan nilai pasti dengan jasa yang tidak bisa dihitung dalam hitungan jarak? karena jasa yang beragam hingga sangat sulit mendata dan menghitung nilai pokok upah dari keahlian mereka? siapa yang akan membantu mereka? siapa yang akan membantu mereka untuk mempromosikan keahlian mereka? siapa yang bersedia untuk bertanggung jawab atas hasil pekerjaan mereka?

Image result for tukang
sosok kakek yang masih bekerja diusianya yang sangat tua

hal ini menjadi sangat pelik jikalau kita hanya bisa jadi penyuara paling keras dalam menaikan tingkat ekonomi kaum marjinal namun tidak pernah berfikir cara yang paling mungkin untuk menaikan taraf kehidupan mereka yang sejalan dengan program-program pemerintah untuk memajukan kehidupan masyarakat untuk Indonesia yang lebih sejahtera yang nyatanya kadang tidak tepat sasaran karena kurangnya pendekatan ke masyarakat tentang masalah-masalah yang mereka hadapi.

kadang saya sendiri terus berfikir solusi disela-sela kesibukan tentang apa yang harus ada guna membantu para penyedia jasa secara umum agar dapat bekerja secara profesional, memiliki konsumen yang luas, dan pekerjaan yang merata. bukan tidak mungkin ditengah persaingan hebat di era teknologi seperti saat ini, teknologi informasi menjadi solusi besar untuk menghasilkan dampak yang lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan dimasyarakat. 



di kota saya saat ini saja karena belum adanya penyedia jasa sekelas gojek, grab dan uber. para anak muda yang memiliki kemampuan lebih dalam finansial mampu menghadirkan teknologi hebat serupa untuk mengatasi berbagai keterbatasan dan masalah dikota saya. hal ini sekali lagi membuktikan teknologi informasi sudah sangat diterapkan untuk membantu dan menaikan tingkat kesejahteraan masyarakat dalam berbagai aspek.

saya sendiri berencana membangun sebuah aplikasi yang dapat menghubungkan para penyedia jasa dan pengguna jasa, jadi bukan hanya bisa menjadi media yang menghubungkan mereka namun juga bertanggung jawab atas keamanan, kenyamanan, dan kepuasan pelanggan yaitu para pengguna jasa juga agar para penyedia jasa dapat mendapatkan konsumen yang lebih luas dan merata. inovasi daerah yang saya akan bangun ini semoga bukan hanya berguna didaerah saya namun juga dapat berguna untuk seluruh rakyat indonesia.

dan saya sudah coba berbagai cara, bukan hanya mengumpulkan para tim yang berkompeten dibidang ini, namun juga mengikuti kompetisi ide kreatif bidang sosial yang memanfaatkan teknologi digital. saya yakin selalu ada kabar baik dari buah keseriusan walaupun gagal saya tetap serius dengan ide ini karena nilai kebahagiaan membantu sesama tidak bisa dinilai dengan materi dan saya tetap yakin dan juga berharap dukungan dari semua pihak untuk berbagai ide-ide kreatif untuk membangun kesejahteraan masyarakat guna mengimplementasikan nilai-nilai luhur dari pancasila.


Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku - https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar